Senin, 02 Mei 2011


A.    Kehamilan
1. Pengertian Kehamilan
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari). Dihitung dari hari pertama haid terakhir. Setiap kehamilan membawa resiko bagi ibu (komplikasi). Agar lebih efektif dalam meningkatkan keselamatan ibu dan bayi baru lahir asuhan kehamilan harus difokuskan pada intervensi yang telah terbukti bermanfaat menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan bayi baru lahir. Bidan menjadi ujung tombak sebagai penolong persalinan dan memberikan asuhan kehamilan yang bermutu.
2. Tanda Dan Gejala Kehamilan
a. Tanda-Tanda Presumtif,Yaitu :
1)         Amenorhea ( Tidak dapat haid ) Wanita harus mengetahui tanggal hari pertama haid terakhir (HPHT) supaya dapat ditaksirkan umur kehamilan dan taksiran tanggal persalinan (TTP) yang dihitung dengan menggunakan rumus dari Naegele, yaituTTP = ( HPHT + 7 ) dan ( Bulan HT + 3 ).
2)         Mual dan muntah ( Nausea and Vomiting ) Biasanya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan hingga akhir triwulan pertama, karena sering terjadi pada pagi hari maka disebut morning sickness ( sakit pagi ). Bila mual dan muntah terlalu sering maka disebut hiperemesis.
3)         Mengidam ( Ingin makan khusus )Ibu hamil sering meminta makanan atau minuman tertentu terutama pada bulan-bulan triwulan pertama.


4)         Tidak tahan suatu bau-bauan.
5)         Pingsan, Bila berada pada tempat-tempat ramai yang sesak dan padat bisa pingsan.
6)         Tidak ada selera makan ( anoreksia ) Hanya berlangsung pada triwulan pertama kehamilan, kemudian nafsu makan timbul kembali.
7)         Lelah ( fatique ).
8)         Payudara membesar, tegang, dan sedikit nyeri, disebabkan pengaruh estrogen dan progesteron yang merangsang duktus dan alveoli payudara. Kelenjar montgomery yang terlihat lebih membesar.
9)         Miksi (Fisiologi Berkemih)sering, karena kandung kemih tertekan oleh rahim yang membesar. Gejala ini akan hilang pada triwulan kedua kehamilan. Pada akhir kehamilan, gejala ini kembali, karena kandung kemih tertekan oleh kepala janin.
10)     Konstipasi atau Obstipasi karena tonus otot-otot usus menurun oleh pengaruh hormon steroid.
11)     Pigmentasi kulit oleh pengaruh hormon kortikosteroid plasenta, dijumpai di muka (chlousma gravidarum ), areola payudara, leher, dan dinding perut ( linea nigra = grisca ).
12)     Epulis = hipertrofi dari papil gusi.
13)     Pemekaran vena-vena ( parices ) dapat terjadi pada kaki, betis, dan vulva biasanya dijumpai pada triwulan akhir.
3. Tanda-Tanda Positif Hamil
  1. Gerakan janin yang dapat dilihat atau dirasa atau diraba juga bagian-bagian janin.
  2. Denyut jantung janin :
1). Didengar dengan stetoskop Monora Laennec.
2). Dicatat dan didengar dengan alat dopler.
3). Dicatat dengan feto-elektro kardiogram.
4). Dilihat pada ultrasonografi.
c. Terlihat tulang-tulang janin dalam foto rontgen.

B. Faktor - Faktor Yang Mempegaruhi Kehamilan.
Ada tiga faktor yang mempengaruhi kehamilan diantaranya  faktor fisik, faktor psikologis dan faktor sosial budaya dan ekonomi.
1. Faktor fisik
Seorang ibu hamil dipengaruhi oleh status kesehatan dan status gizi ibu tersebut. Status kesehatan dapat diketahui dengan memeriksakan diri dan kehamilannya ke pelayanan kesehatan terdekat, puskesmas, rumah bersalin, atau poliklinik kebidanan.  Adapun tujuan dari pemeriksaan kehamilan yang disebut dengan Ante Natal Care (ANC) tersebut adalah :
  1. Memantau kemajuan kehamilan. Dengan demikian kesehatan ibu dan janin pun dapat dipastikan keadaannya.
  2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik dan mental ibu, karena dalam melakukan pemeriksaan kehamilan, petugas kesehatan (bidan atau dokter) akan selalu memberikan saran dan informasi yang sangat berguna bagi ibu dan janinnya
  3. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama kehamilan dengan melakukan pemeriksaan pada ibu hamil dan janinnya
  4. Mempersiapkan ibu agar dapat melahirkan dengan selamat. Dengan mengenali kelainan secara dini, memberikan informasi yang tepat tentang kehamilan dan persalinan pada ibu hamil, maka persalinan diharapkan dapat berjalan dengan lancar, seperti yang diharapkan semua pihak
  5. Mempersiapkan agar masa nifas berjalan normal. Jika kehamilan dan persalinan dapat berjalan dengan lancar, maka diharapkan masa nifas pun dapar berjalan dengan lancar
  6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima bayi.
Bahwa salah satu faktor kesiapan dalam menerima bayi adalah jika ibu dalam keadaan sehat setelah melahirkan tanpa kekurangan suatu apa pun , Karena manfaat memeriksakan kehamilan sangat besar, maka dianjurkan kepada ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya secara rutin di tempat pelayanan kesehatan terdekat.
Selain itu status gizi ibu hamil juga merupakan hal yang sangat berpengaruh selama masa kehamilan. Kekurangan gizi tentu saja akan menyebabkan akibat yang buruk bagi si ibu dan janinnya. Ibu dapat menderita anemia, sehingga suplai darah yang mengantarkan oksigen dan makanan pada janinnya akan terhambat, sehingga janin akan mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Di lain pihak kelebihan gizi pun ternyata dapat berdampak yang tidak baik juga terhadap ibu dan janin. Janin akan tumbuh besar melebihi berat normal, sehingga ibu akan kesulitan saat proses persalinan.
Harus diperhatikan adalah ibu hamil harus banyak mengkonsumsi makanan kaya serat, protein (tidak harus selalu protein hewani seperti daging atau ikan, protein nabati seperti tahu, tempe sangat baik untuk dikonsumsi) banyak minum air putih dan mengurangi garam atau makanan yang terlalu asin.
2.Faktor Psikologis
Turut mempengaruhi kehamilan biasanya terdiri dari :
a. Stressor. Stress yang terjadi pada ibu hamil dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan janin. Janin dapat mengalami keterhambatan perkembangan atau gangguan emosi saat lahir nanti jika stress pada ibu tidak tertangani dengan baik.
b. Dukungan keluarga juga merupakan andil yang besar dalam menentukan status kesehatan ibu. Jika seluruh keluarga mengharapkan kehamilan, mendukung bahkan memperlihatkan dukungannya dalam berbagai hal, maka ibu hamil akan merasa lebih percaya diri, lebih bahagia dan siap dalam menjalani kehamilan, persalinan dan masa nifas.
3. Faktor Lingkungan Sosial, Budaya Dan Ekonomi.
Faktor ini mempengaruhi kehamilan dari segi gaya hidup, adat istiadat, fasilitas kesehatan dan tentu saja ekonomi. Gaya hidup sehat adalah gaya hidup yang digunakan ibu hamil. Seorang ibu hamil sebaiknya tidak merokok, bahkan kalau perlu selalu menghindari asap rokok, kapan dan dimana pun ia berada. Perilaku makan juga harus diperhatikan, terutama yang berhubungan dengan adat istiadat. Jika ada makanan yang dipantang adat padahal baik untuk gizi ibu hamil, maka sebaiknya tetap dikonsumsi. Demikian juga sebaliknya. Yang tak kalah penting adalah personal hygiene. Ibu hamil harus selalu menjaga kebersihan dirinya, mengganti pakaian dalamnya setiap kali terasa lembab, menggunakan bra yang menunjang payudara, dan pakaian yang menyerap keringat.
Ekonomi juga selalu menjadi faktor penentu dalam proses kehamilan yang sehat. Keluarga dengan ekonomi yang cukup dapat memeriksakan kehamilannya secara rutin, merencanakan persalinan di tenaga kesehatan dan melakukan persiapan lainnya dengan baik. Namun dengan adanya perencanaan yang baik sejak awal, membuat tabungan bersalin, maka kehamilan dan proses persalinan dapat berjalan dengan baik.
Patut diperhatikan adalah bahwa kehamilan bukanlah suatu keadaan patologis yang berbahaya. Kehamilan merupakan proses fisiologis yang akan dialami oleh wanita usia subur yang telah berhubungan seksual. Dengan demikian kehamilan harus disambut dan dipersiapkan sedemikian rupa agar dapat dilalui dengan aman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar