“ FAKTOR –FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PARTISIPASI SUAMI DALAM PEMERIKSAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI KABUPATEN HALMAHERA UTARA KECAMATAN GALELA SELATAN
TAHUN 2010”.
ARIES MUNANDAR-- E2A3026197
(2010 - Skripsi)
ABSTRAK
Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam Standar Pelayanan Kebidanan (SPK). Pelayanan antenatal yang sesuai standar meliputi timbang berat badan, pengukuran tinggi badan, tekanan darah, nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas), tinggi fundus uteri, menentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ), skrining status imunisasi tetanus dan memberikan imunisasi Tetanus Toksoid (TT) bila diperlukan, pemberian tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan, test laboratorium (rutin dan khusus), tatalaksana kasus, serta temu wicara (konseling), termasuk Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K), serta KB pasca persalinan. Pelayanan antenatal disebut lengkap apabila dilakukan oleh tenaga kesehatan serta memenuhi standar tersebut. Ditetapkan pula bahwa distribusi frekuensi pelayanan antenatal adalah minimal 4 kali selama kehamilan, dengan ketentuan waktu pemberian pelayanan yang dianjurkan yaitu: minimal 1 kali pada triwulan pertama, 1 kali pada triwulan kedua, dan 2 kali pada triwulan ketiga.
Standar waktu pelayanan antenatal tersebut dianjurkan untuk menjamin perlindungan kepada ibu hamil, berupa deteksi dini faktor risiko, pencegahan dan penanganan komplikasi. Pelayanan antenatal disebut lengkap apabila dilakukan oleh tenaga kesehatan serta memenuhi standar tersebut. Ditetapkan pula bahwa distribusi frekuensi pelayanan antenatal adalah minimal 4 kali selama kehamilan, dengan ketentuan waktu pemberian pelayanan yang dianjurkan yaitu: minimal 1 kali pada triwulan pertama, 1 kali pada triwulan kedua, dan 2 kali pada triwulan ketiga. Standar waktu pelayanan antenatal tersebut dianjurkan untuk menjamin perlindungan kepada ibu hamil, berupa deteksi dini faktor risiko, pencegahan dan penanganan komplikasi. Pencapaian Kunjungan ibu hamil ( K1 ) di Indonesia mencapai 94,51%, sedangkan untuk Provinsi Maluku sebesar 81,7% pada tahun 2009, sedangkan untuk Pencapaian Kunjungan ibu hamil ( K4 ) di Indonesia mencapai 85,45%, sedangkan untuk Provinsi Maluku sebesar 72,11%. Cakupan kunjungan ibu hamil baru ( K1 ) di Kabupaten Halmahera Utara belum mencapai target yang diinginkan yaitu sebesar 86,1% dan cakupan K4 sebesar 72,1% ( Dinkes Kabupaten Halmahera Utara, 2008 ). Sedangkan di Puskesmas Galela cakupan kunjungan ibu hamil baru ( K1 ) sebesar 65% dan cakupan K4 sebesar 58% ( Puskesmas Galela, 2009 ).
Untuk mengetahui Faktor –Faktor Yang Berhubungan dengan Partisipasi Suami dalam Pemeriksan AnteNatal Care (ANC) pada Ibu Hamil Di Kabupaten Halmahera Utara Kecamatan Galela Selatan Tahun 20010, terhadap hubungan pekerjaan, pendidikan, umur, pengetahuan suami, sikap suami, dan peran petugas kesehatan, dengan Partisipasi suami terhadap ibu hamil dalam pemeriksaan Antenatal care.
Penelitian ini bersifat Deskriftif Analitik dengan desain “Cross-Sectional”. Populasi dalam penelitian ini adalah Suami dari ibu hamil trisemester III yang terdapat di wilayah kerja Puskesmas Galela Selatan yang berjumlah 215 orang di 23 desa dengan cara pengambilan sampel proportional stratified sampling dan melalui cara cara acak sederhana (Simple Random Sampling) dengan mengundi (Lottert technique) sehingga didapati jumlah sample sebanyak 69 responden yang menjadi sampel.
Dari hasil analisis dengan Chi-square tes uji hipotesis dengan menggunakan taraf signifikansi 95%, hasil dapat disimpulan bahwa terdapat, adanya hubungan yang bermakna antara umur dengan partisipasi suami dalam pemeriksaan ANC / K4 ( P value 0.002 < ), adanya hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan partisipasi suami dalam pemeriksaan ANC / K4 ( P value 0.031 < ), adanya hubungan yang bermakna antara sikap dengan partisipasi suami dalam pemeriksaan ANC / K4 ( P value 0.017 < ), adanya hubungan yang bermakna antara peran petugas dengan partisipasi suami dalam pemeriksaan ANC / K4 ( P value 0.001 < ), serta tidak adanya hubungan yang bermakna antara pekerjaan dengan partisipasi suami dalam pemeriksaan ANC / K4 ( P value 0.641 > ), dan tidak adanya hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan partisipasi suami dalam pemeriksaan ANC / K4 ( P value 0.735 >)
Dari hasil penelitian menyarankan upaya peningkatan penyuluhan yang lebih intensif untuk dapat meningkatkan pengetahuan Suami terhadap peranserta ibu hamil melakukan ANC (Antenatal care), serta peningkatan pelayanan anc yang lebih optimal dengan mengaktifkan kineja bidan, serta kerjasama stake holder dan keyperson di desa dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA)/ terutama ANC.
Diharapkan penyuluhan dari petugas kesehatan terutama bidan di desa untuk meningkatkan pelayanan KIA terutama ANC
Daftar Kepustakaan : 37 Buah ( 1999 -2010)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar